Beberapa waktu lalu (tepatnya tiga tahun lalu :D) saya menulis artikel tentang bagaimana memetakan twit dengan menggunakan Leaflet. Kali ini, saya akan memetakan rute lari yang direkam perangkat GPS (jam tangan ber-GPS, smartphone, dan lain-lain) dengan memanfaatkan tools yang sama, yaitu R dan dan package leaflet. Jika belum familiar dengan Leaflet, ada baiknya membaca artikel ini. Bocoran singkatnya, Leaflet adalah salah satu library JavaScript paling populer untuk membuat peta interaktif (bukan peta statis). Package leaflet dikembangkan oleh RStudio untuk memudahkan pembuatan peta melalui R, tanpa harus menulis kode JavaScript.

Data yang diperlukan

Tentu saja yang paling utama adalah data tracking/rute (lari, bersepeda, dan lain-lain) dalam bentuk titik-titik koordinat (latitide-longitude). Data tersebut direkam dengan perangkat atau aplikasi GPS dan biasanya disimpan dalam format GPX (GPS exchange format), TCX (training center XML), FIT (flexible and interoperable data transfer), atau format lainnya. Contoh pada artikel ini akan menggunakan data berformat GPX. File GPX dapat diperoleh dari aplikasi sport tracking seperti Garmin Connect, Endomondo dan Strava.

  • Garmin Connect (web) : klik ActivitiesAll Activities → pilih salah satu activity → simbol gear ⚙ → Export to GPX.
  • Endomondo (web) : klik TrainingWorkouts atau History → pilih salah satu workout → simbol ⋁ → Export → pilih GPX FormatExport.
  • Strava (web) : klik Training Log atau My Activities → pilih salah satu activity → simbol three dots ⋯ → Export GPX.

Tidak pernah menggunakan aplikasi tracking atau tidak punya file GPX? Silakan download punya saya di sini.

Peta rute lari pada Strava beserta foto sepanjang rute yang ditampilkan dalam bentuk *pop-up*. Detail pada Strava.

Nice to have: Jika saat lari sempat ambil foto (menggunakan smartphone atau kamera digital dengan location-enabled), kita bisa memasangnya pada peta dalam bentuk pop-up (lihat screen-shot Strava di atas). Ini akan saya bahas pada artikel ini. Silakan ambil foto-fotonya di sini jika menggunakan file GPX saya.

Package(s)

Ada tiga packages yang akan digunakan, yaitu:

  • plotKML untuk membaca file GPX. Alternatif lain adalah package XML dan maptools.
  • exifr untuk membaca exif (exchangeable image format) atau metadata dari image, dalam hal ini kita akan membaca titik koordinat (latitude-longitude) di mana sebuah foto diambil.
  • leaflet untuk membuat peta.

Jika package(s) tersebut belum terinstal pada R, silakan instal terlebih dahulu dengan perintah

install.packages(c("plotKML", "exifr", "leaflet"))

Khusus leaflet, bisa juga instal versi development-nya dari Github. exifr berjalan dengan di atas Perl. Silakan instal salah satu aplikasi Perl agar exifr dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

if (!require("devtools")) install.packages("devtools")
devtools::install_github("rstudio/leaflet")

Setelah itu, load semua packages.

library(plotKML)
library(exifr)
library(leaflet)

Let’s map your running route!

Data sudah tersedia. Package(s) yang diperlukan sudah terinstal. Let’s map your running route! Ada beberapa tahapan sederhana yang harus dilakukan, yaitu membaca file GPX, membaca exif dari foto, dan membuat peta.

Membaca file GPX untuk mendapatkan titik-titik koordinat dari rute

File GPX dapat dibaca menggunakan fungsi readGPX yang tersedia pada package plotKML.

gpx_file <- "Light_Trail_at_Laurel_Creek.gpx"
route <- readGPX(gpx_file)
str(route)
## List of 5
##  $ metadata : NULL
##  $ bounds   : NULL
##  $ waypoints: NULL
##  $ tracks   :List of 1
##   ..$ :List of 1
##   .. ..$ Light Trail at Laurel Creek 🏞️:'data.frame':	7995 obs. of  5 variables:
##   .. .. ..$ lon       : num [1:7995] -80.5 -80.5 -80.5 -80.5 -80.5 ...
##   .. .. ..$ lat       : num [1:7995] 43.5 43.5 43.5 43.5 43.5 ...
##   .. .. ..$ ele       : chr [1:7995] "335.3" "335.3" "335.2" "335.1" ...
##   .. .. ..$ time      : chr [1:7995] "2019-06-23T13:08:04Z" "2019-06-23T13:08:05Z" "2019-06-23T13:08:06Z" "2019-06-23T13:08:07Z" ...
##   .. .. ..$ extensions: chr [1:7995] "14258" "1420" "1420" "1410" ...
##  $ routes   : NULL

Objek route merupakan list dengan lima elemen. Yang akan kita gunakan adalah elemen data-frame pada element tracks.

route <- route$tracks[[1]][[1]]
str(route)
## 'data.frame':	7995 obs. of  5 variables:
##  $ lon       : num  -80.5 -80.5 -80.5 -80.5 -80.5 ...
##  $ lat       : num  43.5 43.5 43.5 43.5 43.5 ...
##  $ ele       : chr  "335.3" "335.3" "335.2" "335.1" ...
##  $ time      : chr  "2019-06-23T13:08:04Z" "2019-06-23T13:08:05Z" "2019-06-23T13:08:06Z" "2019-06-23T13:08:07Z" ...
##  $ extensions: chr  "14258" "1420" "1420" "1410" ...

Sekarang objek route berupa data-frame dengan kolom-kolom: long (longitude), lat (latitude), ele (elevation), time dan extensions.

Membaca exif dari foto untuk mendapatkan titik koordinatnya

Exif atau medatada bisa dibaca dengan fungsi read_exif pada package exifr. Saya asumsikan file-file foto berapa pada folder img di working directory.

picture_files <- list.files("img", full.names = TRUE)

picture_point <- read_exif(picture_files, 
                          tags = c("FileName", "GPSLatitude", "GPSLongitude"), 
                          quiet = TRUE)

Parameter tag berguna untuk memilih tag atau informasi apa saja yang akan diambil. Jika ingin mengambil semua informasi yang tersedia, hilangkan parameter tersebut.

str(picture_point)
## Classes 'tbl_df', 'tbl' and 'data.frame':	13 obs. of  4 variables:
##  $ SourceFile  : chr  "/Users/.../finish.png" "/Users/.../IMG_20190623_091723989_HDR~2.jpg" "/Users/.../IMG_20190623_095219047_HDR~2.jpg" "/Users/.../IMG_20190623_101644766~2.jpg" ...
##  $ FileName    : chr  "finish.png" "IMG_20190623_091723989_HDR~2.jpg" "IMG_20190623_095219047_HDR~2.jpg" "IMG_20190623_101644766~2.jpg" ...
##  $ GPSLatitude : num  NA 43.5 43.5 43.5 43.5 ...
##  $ GPSLongitude: num  NA -80.6 -80.6 -80.6 -80.6 ...

Beberapa file tanpa titik koordinat (GPSLatitude dan GPSLongitude NA). Untuk memilih hanya foto-foto yang memuat informasi koordinat, jalankan perintah berikut:

picture_point <- picture_point[!is.na(picture_point$GPSLatitude), ]
str(picture_point)
## Classes 'tbl_df', 'tbl' and 'data.frame':	10 obs. of  4 variables:
##  $ SourceFile  : chr  "/Users/.../IMG_20190623_091723989_HDR~2.jpg" "/Users/.../IMG_20190623_095219047_HDR~2.jpg" "/Users/.../IMG_20190623_101644766~2.jpg" "/Users/.../IMG_20190623_102230650~2.jpg" ...
##  $ FileName    : chr  "IMG_20190623_091723989_HDR~2.jpg" "IMG_20190623_095219047_HDR~2.jpg" "IMG_20190623_101644766~2.jpg" "IMG_20190623_102230650~2.jpg" ...
##  $ GPSLatitude : num  43.5 43.5 43.5 43.5 43.5 ...
##  $ GPSLongitude: num  -80.6 -80.6 -80.6 -80.6 -80.6 ...

Membuat peta!

Saatnye manampilkan rute lari beserta foto dalam peta menggunakan leaflet. Berikut tahapannya:

Langkah #1. Proses membuat peta dengan leaflet diinsiasi dengan fungsi leaflet. Dengan menjalankan fungsi ini, kita sedang menyiapkan sebuah “leyer” kosong yang di atasnya akan kita “tumpuk” layer-layer, seperti peta dasar (base map), polyline, polygon, marker, dan lain-lain.

m <- leaflet()

Langkah #2. Tambahkan peta dasar (basemap) pada layer kosong m dengan fungsi addTiles. Secara default, peta dasar yang digunakan adalah OpenStreetMap.

m <- m %>% 
    addTiles(layerId = "Road",
         group = "Road")

Meskipun opsional, sangat disarankan untuk menggunakan parameter layerId dan group. layerId berfungsi untuk menandai sebuah layer atau objek pada peta. Satu atau beberapa layer bisa dikelompokkan dalam sebuah group. Salah satu kegunaan dari layerId maupun group adalah memudahkan kita dalam modifikas sebuah layer atau grup layer. Sebagai contoh untuk menghapus layer basemap:

m %>% removeTiles("Road")

Operator %>% diadopsi dari package magrittr, bertindak sebagai forward pipe operator.

Perintah

m <- addTiles(m)

dapat ditulis dengan

m <- m %>% addTiles

Atau secara umum

y <- h(g(f(x)))

sama dengan

y <- x %>% f %>% g %>% h

Kembali ke leaflet. Kita sudah mempunya peta dangan satu layer peta dasar dalam objek m, yang dapat ditampilkan dengan cara memanggil objek tersebut.

m

Gunakan tombol (+) dan (-) untuk zoom-in atau zoom-out peta.

Langkah #3. Selain menggunakan OpenStreetMap, kita dapat menambahkan basemap dari provider lain dengan fungsi addProviderTiles. Misalnya:

Peta dark-mode dari CartoDB

m <- m %>% 
  addProviderTiles("CartoDB.DarkMatter", 
                   layerId = "Road Dark",
                   group = "Road Dark")

Atau, citra satelit dari ESRI

m <- m %>% 
  addProviderTiles("Esri.WorldImagery", 
                   layerId = "Satellite",
                   group = "Satellite")

Daftar provider yang tersedia dapat dilihat di sini.

Langkah #4. Menampilkan titik-titik koordinat rute (yang sudah kita siapkan dalam data-frame route) pada peta. Rute merupakan objek polylines, dapat ditampilkan dengan menggunakan fungsi addPolylines:

m <- m %>%
  addPolylines(data=route, lng = ~lon, lat = ~lat, 
               layerId = "Running Route",
               group = "Running Route")

Kita dapat memasukkan parameter tambahan untuk mengatur tampilan, misalnya untuk mengubah warna. Namun, hapus dulu layer sebelumnya!.

m %>% removeShape("Running Route")
m <- m %>%
  addPolylines(data=route, lng = ~lon, lat = ~lat, 
               color = "red", opacity = 1,
               layerId = "Running Route",
               group = "Running Route")

Langkah #5. Rute sudah tergambar dalam peta. Selanjutnya adalah membuat markers atau penanda. Kita mulai dengan markers titik start dan finish. Sebelum membuat markers, tentukan dulu titik koordinatnya.

  • Titik start : baris pertama pada data-frame route
start_point <- head(route, 1)
  • Titik finish : baris terakhir pada data-frame route
finish_point <- tail(route, 1)

Menambahkan markers pada peta dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi addMarkers.

m <- m %>%
  addMarkers(data = start_point, lng=~lon, lat=~lat, 
             popup = "Start"
             layerId = "start",
             group = "Start/Finish")

Kita juga bisa mengubah marker icon dengan icon sesuai keinginan kita, misalnya dengan gambar start.jpg.

Note: Seluruh file gambar yang akan digunakan saya simpan di Github directory

https://raw.githubusercontent.com/nurandi/nurandi.github.io/masterimage

Agar penulisan URL dari tiap gambar yang digunakan menjadi lebih sederhana, saya membuat fungsi img_url berikut

img_url <- function(file_name){
  file.path("https://raw.githubusercontent.com/nurandi/nurandi.github.io/masterimage
}

Sebelum gambar custom bisa digunakan sebagai marker icon, maka harus dibuat dulu dengan perintah makeIcon

start_icon <- makeIcon(
  iconAnchorX = 12, iconAnchorY = 12,
  iconUrl = img_url("start.png")
)

Barulah kita ganti default icon dengan custom icon

m %>% removeMarker("start")
m <- m %>%
  addMarkers(data = start_point, lng=~lon, lat=~lat,
             popup = "Start",
             icon = start_icon,
             layerId = "start",
             group = "Start/Finish") 

Cara yang sama bisa kita lakukan untuk menambahkan marker titik finish

finish_icon <- makeIcon(
  iconAnchorX = 12, iconAnchorY = 12,
  iconUrl = img_url("finish.png")
)

m <- m %>%
  addMarkers(data = finish_point, lng=~lon, lat=~lat,
             popup = "Finish",
             icon = finish_icon,
             layerId = "finish",
             group = "Start/Finish")

Langkah #6. Membuat markers untuk foto pada titik koordinatnya. Caranya mirip dengan Langkah #5. Yang membedakan, jika sebelumnya pop up berupa teks Start dan Finish maka di sini kita gunakan HTML untuk menampilkan foto.

Buat icon

picture_icon <- makeIcon(
  iconAnchorX = 12, iconAnchorY = 12,
  iconUrl = img_url("picture.png")
)

Data titik koordinat foto di simpan dalam data frame picture_point. Kita buat kolom popup berupa kode HTML untuk menampilkan foto.

picture_point$popup <- paste('<img src="', 
                             img_url(picture_point$FileName), 
                             '" height="auto" width="250">', sep='')

Tampilkan markers

m <- m %>%
  addMarkers(data = picture_point, lng=~GPSLongitude, lat=~GPSLatitude,
             popup = ~popup,
             icon = picture_icon,
             options = popupOptions(maxWidth= "auto",keepInView = TRUE),
             group ='Pictures')

Jika salah satu marker kita klik, foto akan muncul pada pop up.

Langkah #7. Atau langkah terakhir adalah membuat layer control, agar user dapat:

  • memilih basemap apa yang akan digunakan
  • menampilkan atau menyebunyikan rute, markers start/finish, maupun markers foto.

Fungsi yang digunakan adalah addLayersControl

m <- m %>%
    addLayersControl(position = 'topright',
                     baseGroups = c("Road", "Road Dark", "Satellite"),
                     overlayGroups = c("Running Route", "Start/Finish", "Pictures"),
                     options = layersControlOptions(collapsed = FALSE)) 

Selesai!


Jika digabungkan, maka inilah kode lengkap untuk menampilkan rute lari beserta foto dengan menggunakan R dan leaflet:

# install package(s) yg diperlukan
install.packages(c("plotKML", "exifr", "leaflet"))

# load package(s)
library(plotKML)
library(exifr)
library(leaflet)

# membaca rute dari file GPX
gpx_file <- "Light_Trail_at_Laurel_Creek.gpx"
route <- readGPX(gpx_file)
route <- route$tracks[[1]][[1]]

# tentukan titik start/finish
start_point <- head(route, 1)
finish_point <- tail(route, 1)

# membaca exif dari foto
picture_files <- list.files("img", full.names = TRUE)
picture_point <- read_exif(picture_files, 
                           tags = c("FileName", "GPSLatitude", "GPSLongitude"), 
                           quiet = TRUE)

# pilih foto yang mempunyai informasi koordinat
picture_point <- picture_point[!is.na(picture_point$GPSLatitude), ]

# membuat icon untuk titik start/finish/picture
img_url <- function(file_name){
    file.path("https://raw.githubusercontent.com/nurandi/nurandi.github.io/masterimage
}

start_icon <- makeIcon(
    iconAnchorX = 12, iconAnchorY = 12,
    iconUrl = img_url("start.png")
)

finish_icon <- makeIcon(
    iconAnchorX = 12, iconAnchorY = 12,
    iconUrl = img_url("finish.png")
)

picture_icon <- makeIcon(
    iconAnchorX = 12, iconAnchorY = 12,
    iconUrl = img_url("picture.png")
)

# membuat kode HTML untuk pop-up picture
picture_point$popup <- paste('<img src="', 
                             img_url(picture_point$FileName), 
                             '" height="auto" width="250">', sep='')

# MEMBUAT PETA #

# inisiasi peta dengan leaflet
m <- leaflet() %>%
    
    # base map default
    addTiles(layerId = "Road",
             group = "Road") %>%
    
    # base map CartoDB
    addProviderTiles("CartoDB.DarkMatter", 
                     layerId = "Road Dark",
                     group = "Road Dark") %>%
    
    # basemap satellite
    addProviderTiles("Esri.WorldImagery", 
                     layerId = "Satellite",
                     group = "Satellite") %>%
    
    # route
    addPolylines(data=route, lng = ~lon, lat = ~lat, 
                 color = "red", opacity = 1,
                 layerId = "Running Route",
                 group = "Running Route") %>%
    
    # start marker
    addMarkers(data = start_point, lng=~lon, lat=~lat,
               popup = "Start",
               icon = start_icon,
               layerId = "start",
               group = "Start/Finish") %>%
    
    # finish marker
    addMarkers(data = finish_point, lng=~lon, lat=~lat,
               popup = "Finish",
               icon = finish_icon,
               layerId = "finish",
               group = "Start/Finish") %>%
    
    # picture marker dan pop-up
    addMarkers(data = picture_point, lng=~GPSLongitude, lat=~GPSLatitude,
               popup = ~popup,
               icon = picture_icon,
               options = popupOptions(maxWidth= "auto",keepInView = TRUE),
               group ='Pictures') %>%
    
    # layer control
    addLayersControl(position = 'topright',
                     baseGroups = c("Road", "Road Dark", "Satellite"),
                     overlayGroups = c("Running Route", "Start/Finish", "Pictures"),
                     options = layersControlOptions(collapsed = FALSE)) 

# selesai
m

Selamat mencoba. Semoga bermanfaat :)